Minggu, 03 Juni 2012

Dendangku - Bonita

Ketika cinta berbalik membunuhmu
Maukah kau mati di tangannya
Hidup dengan benci yang mendalam
Meraungkan pilu yang menyayat hati

Ketika cinta berbalik menerkammu
Akankah kau pasrah dengan
Menggantungkan hidupmu pada nasib
Yang masih dipertanyakan keberadaannya
Atau kau ikuti dendangku

Kau yang ku puja
Serahkan dirimu
Dalam halusnya genggamku
Marilah ikuti dendangku

Kau yang ku dewa
Perkasamu 'kan ku jaga
Selama waktu terus berjalan

Ketika cinta datang dan lagi berharap
Akankah maaf kau biarkan masuk
Dan menyembuhkan dendammu
Lalu ikuti dendangku

Kau yang ku puja
Serahkan dirimu
Dalam halusnya genggamku
Marilah ikuti dendangku

Kau yang ku dewa
Perkasamu kan ku jaga
Selama waktu terus berjalan
Selama waktu terus berjalan

Marilah ikuti dendangku

Kau yang ku puja
Serahkan dirimu
Dalam halusnya genggamku
Marilah ikuti dendangku

Kau yang ku dewa
Perkasamu 'kan ku jaga
Selama waktu terus berjalan

Penuh Pekat

Hari ini yang ingin kudengar bukan tentang impian emas ataupun paris..
Bukan esok bersolek apa ataupun cibiran..
Bukan berposisi garis horizontal ataupun vertikal..
Lelah rutinitas semu yah memang jadi jenuh..
Maaf sedikit kasar menembak dengan cahaya..
Akhirnya dialog kosong kubiarkan jadi monolog kosong  dan berposisi di tengah..
Selamat tidur..

Merah Muda dan Hijau

Hi aku merah muda..
Hi aku hijau..
Aku dikenal sebagai si pemberi cinta berwarna hangat, tapi aku sedang menutup pintu..
Aku dikenal sebagai si tenang berwarna dingin, aku sedang menunggu di depan pintu, kita bisa menyatu menjadi kuning..
Kamu yakin? kita dua yang berbeda..
Jalani saja, perbedaan bisa mengisi ruang kosongmu di balik pintu..
Kamu terlihat ragu-ragu..
Kamu yang lebih terlihat ragu, jika belum mencoba, yah kita tidak akan tahu rasanya..
Aku tetap tidak yakin..
Memangnya kamu tidak lelah?
Lelah?
Lelah sendirian di dalam ruang kosong..
Kamu benar, baiklah kita coba menjadi kuning..
Selang tahun berlalu..
Aku lupa, kamu lupa..
Persatuan kita bukan kuning tapi abu-abu..
Merah muda semakin hangat hingga panas,,
Hijau semakin dingin hingga beku..
Maaf selalu menuntutmu lebih untuk menjadi kuning..
Aku kembali masuk menutup pintu..
Dan kau pergi meninggalkan pintu..